watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Hadiah Ulang Tahun

Pada suatu hari, Juma't sore tepatnya,
ketika aku sedang mengemudi menuju
rumah sepulang dari kantor, aku seperti
kehilangan sesuatu. Gimana nggak? Hari
ini sebenarnya ulang tahunku dan aku
ingin week-end di Puncak sama pacarku,
Sarah, tapi apa boleh buat, si do'i lagi
pergi ke Singapura mengantarkan
Omanya berobat. Kalau dia lagi di sini,
aku yakin dia pasti kasih aku hadiah yang
tak terlupakan.. vaginanya!
Tengah-tengahnya aku melamun,
kebetulan aku lagi kejebak macet di
daerah Blok M, aku di klakson sama
mobil merah di belakang mobilku.
Kulihat di kaca spion, Starlet merah ini
berusaha banget melewatiku, yang
nyetir perempuan pakai kacamata
Rayban. Dasarnya macet, bagaimana
caranya kasih dia jalan, terus iseng-iseng
kuperhatikan lewat kaca spion, ternyata
perempuan itu cakep juga. Waktu ada
kesempatan akhirnya aku kasih dia lewat,
eh ternyata bukannya melewatiku malah
dia membarengiku, terus dia buka kaca
jendelanya dan dia meneriaki aku supaya
mengikuti dia. Dengan tanda tanya, aku
ikuti saja itu cewek, kepingin tahu apa
maunya tuh cewek. Dia menuju ke
daerah Pondok Indah, setelah beberapa
kali melewati perempatan, akhirnya dia
memasukan mobilnya ke dalam garasi
sebuah rumah besar dan memberi kode
ke aku supaya parkir mobilku di garasi
itu juga.
Sambil ragu-ragu, aku turun dari mobil
dan dia bilang, "Ayo, masuk!" Sambil
jalan ke pintu ruang tamu, kuperhatikan
tuh cewek, perawakan nggak terlalu
tinggi tapi dari lekuk kaosnya, aku tahu
kalau dia punya payudara yang cukup
besar, pantatnya nggak terlalu besar tapi
bentuknya bagus, terus betisnya jenjang
dan putih mulus. Akhirnya dia membuka
kacamatanya, dan aku terpana melihat
matanya yang berbinar-binar
"menjanjikan" demikian juga bibirnya,
lehernya yang indah tertutup rambutnya
yang sebahu.
Setelah dia menutup pintu, tiba-tiba dia
memelukku dan kasih aku ciuman yang
hot, lidahnya terasa masuk ke mulutku
dan memainkan lidahku. Dadaku pun
terasa bertumbukan dengan dua
payudara yang kenyal, mau nggak mau
penisku berdiri juga akhirnya. Sambil
menciumiku, tangannya membuka
retsleting celanaku dan dia masukan
tangannya ke celanaku, nggak berapa
lama penisku sudah di remas-remas
tangan yang halus itu. Aku juga nggak
mau kalah agresif, aku buka kaitan BH di
punggungnya dan tanganku mulai
meremas-remas payudaranya. Kurang
lebih 10 menit kita main-main, dia
melepaskan ciumannya dan menarikku
ke sebuah kamar tidur. Dengan setengah
bingung, aku tanya dia, "Sebenernya
kamu siapa sih?" Eh, si dia malah kasih
kode supaya aku nggak banyak suara.
Di dalam kamar tidur, dia nanya aku,
"Andre, kita mandi dulu yuk, aku
kepanasan nih!" Terus sambil mengecup
dan menciumku, dia mulai melepaskan
kancing-kancing hem-ku dan aku juga
nggak mau kalah, aku bukakan kaos dan
BH-nya. Ternyata aku nggak salah,
payudaranya benar-benar bagus, berdiri
tegak dan putingnya berwarna coklat
muda. Membuat aku jadi lupa daratan
dan langsung saja kuremas dan kuhisap
putingnya, dia menggelinjang-gelinjang
keenakan. Akhirnya dia berhasil
membuka hem-ku dan terus
membukakan celanaku, sepatu dan kaos
kakiku akhirnya juga dilepaskan. Setelah
itu, kubuka rok mininya dan kupeloroti
celana dalamnya. Aku lihat bibir
vaginanya yang menonjol ditutupi oleh
bulu kemaluan yang masih tipis.
Sesudah itu dia juga meloroti celana
dalamku, dan sekarang dia lihat penis 16
cm punyaku yang sudah tegang. "Ndre,
aku harus ngerasain penis lu nih!" sambil
ngomong gitu dia narik aku ke kamar
mandi.
Di kamar mandi, waktu menyabuni
badanku, dia juga nggak lupa meremas-
remas penisku dan makin membuatku
bernafsu. Waktu giliranku, aku sabuni itu
payudaranya sambil kuremas-remas
sedikit, sudah itu kucium dan peluk dia
sambil kusabuni punggungnya dan yang
terakhir kuelus-elus bibir vaginanya pakai
sabun dan dia mulai merintih-rintih
karena birahinya mulai naik. Akhirnya dia
menyalakan shower dan kita membilas
badan pakai air yang sejuk itu. Sesudah
itu dia pingin mengeringi badannya pakai
handuk, tapi aku sudah nggak sabar dan
langsung saja dia kugendong ke tempat
tidur dan dia nggak menolak malah
mencium dan memelukku erat-erat,
soalnya dia juga takut jatuh.
Kubaringkan dia di ranjang dan aku
mulai menciumi bibir dan lehernya, aku
juga nggak lupa meremas-remas
payudaranya yang mulai tegang.
Sesudah itu, aku turun buat menciumi
payudara dan belahan dadanya,
sementara itu jari manisku masuk ke
vaginanya dan mulai memainkan
clitorisnya, dia cuma bisa mendesah-
desah dan menggelinjang nikmat.
Setelah beberapa saat, dia bilang ke aku
supaya bikin posisi 69. Sekarang dia
menggenggam penisku dan mulai
menjilatinya, setelah itu penisku mulai
dikulum dan dihisap, gerakan lidah dan
mulutnya benar-benar merangsang
birahiku. Aku juga nggak mau
ketinggalan, aku renggangin pahanya
dan sekarang kulihat bibir vaginanya
yang menantang itu. Mulanya aku cuma
menjilati dan mengecup bibir bawahnya
itu, tetapi lama-lama kubuka vaginanya
pakai jari-jari tangan kiriku dan aku lihat
bibir vaginanya yang dalam berwarna
merah muda, dengan nggak sabar
kukecup dan hisap bagian itu dan
akibatnya dia menggelinjang dengan
gerakan-gerakan yang sensual tapi
nggak ada suara yang keluar karena
penisku masih ada dalam mulutnya.
Sambil terus kukecup dan jilatin
vaginanya, aku masukan jari tengahku
ke vaginanya buat merangsang
clitorisnya, dan aku merasakan liang
vaginanya hangat dan mulai basah.
Akhirnya jariku menemui clitorisnya dan
aku elus-elus, nafsu birahinya makin
terangsang sampai-sampai dia
menggerakkan pantatnya naik turun dan
melepaskan penisku dari mulutnya dan
mulai aku denger rintihan penuh birahi
dari mulutnya, tapi aku masih cuek dan
tetap mainin vaginanya pakai jari dan
lidahku. Gerakan pinggulnya makin
nggak karuan dan aku juga ngerasain
liang vaginanya makin basah.
Akhirnya dia nggak tahan, dan setengah
memohon dia bilang, " Ndre, entot aku..
Please!" dan kuputar badanku. Dia benar-
benar sudah nggak sabar,
selangkangannya sudah terbuka dan
memperlihatkan vaginanya yang makin
bengkak, sesudah itu kumasukan kepala
penisku ke bibir vaginanya, kira-kira
cuma 5 cm dari penisku yang masuk.
Sementara itu tanganku mulai meremas-
remas payudaranya yang makin keras
dan aku juga mulai mengisap putingnya
yang coklat muda, sesudah itu
kugoyang maju mundur penisku dan
sengaja nggak kumasukan semuanya.
Rupanya dia makin penasaran dan dia
bilang, "Ndre, masukin yang dalem
dong.. aku pingin ngerasain penis lu di
vaginaku." Dan aku jawab, "Ada
syaratnya say, pertama nama lu siapa?
sudah itu umur lu berapa?" Terus saja
dia jawab, "Nama gue Shalny, umur gue
21, kalau lu pingin tahu yang lain lu entot
gue dulu deh!" Akhirnya kumasukan
penisku dalam, ufh ternyata vaginanya
luar biasa, Terus saja kugoyang maju
mundur. Pertama kugoyang pelan-
pelan, eh si Shalny minta lebih cepat lagi,
"Ndre, terus.. teken lebih keras lagi..
ughh, terus Ndre.. teruss, eghh", sudah
begitu si Shalny menggerakan pantatnya
naik turun seirama dengan goyanganku,
akibatnya aku dan dia merasakan nikmat
yang luar biasa.
Setelah beberapa lama, kulepaskan
penisku dari vaginanya dan kusuruh si
Shalny, "Shal, sekarang lu diatas!" Dia
menuruti perintahku, terus dia jongkok
di atas pinggangku dan penisku di
pegang dan diarahkan ke vaginanya,
setelah itu dia duduk di selangkanganku
dan penisku terbenam lagi di vaginanya
yang makin basah. "Ayo Shal, sekarang
giliran lu ngentot gue!" sudah itu Shalny
mulai menggerakan badannya turun
naik, seperti orang naik kuda. Penisku
keluar masuk vaginanya dengan gesekan
yang luar biasa nikmatnya. Sambil
menggerakan badannya turun naik,
Shalny mulai meremas-remas
payudaranya sendiri sambil mendesah-
desah sensual, aku semakin nafsu
melihat tampangnya yang cantik itu
mulai kelihatan tanda-tanda orgasme.
Akhirnya setelah kurang lebih 15 menit
diatasku, Shalny setengah menjerit,
"Ndre, gue mau keluar nih.. Oohh", dan
terasa penisku di basahi cairan, sesudah
itu Shalny langsung merebahkan
badannya di atas badanku, sementara
penisku masih menancap di vaginanya.
Dengan sedikit tenaga, aku gulingkan
badanku sehingga sekarang dia ada di
bawahku lagi.
Aku kecup bibirnya, leher sama
kupingnya sambil kuremas pelan-pelan
payudaranya. Shalny masih
menggeletak lemas di bawahku, setelah
aku cumbu beberapa saat dia mulai
merespon ciuman-ciumanku. Setelah
kutahu dia mulai bernafsu lagi, aku mulai
menggoyangkan penisku lagi dan
ternyata makin lama Shalny juga makin
panas, dia membalas ciuman-ciumanku
dengan bernafsu. Sudah itu aku
melepaskan pelukannya dan kuambil
posisi push-up dan kugoyang pinggulku
naik turun, penisku keluar masuk
vaginanya dengan goyangan
maksimum. Mula-mula kugoyang
dengan pelan-pelan dan dia mulai
mendesah nikmat, "Achh, Ndre.. cepetin
goyangannya dong!" dan aku menurut
saja, aku mempercepat goyanganku dan
penisku timbul tenggelam di vaginanya
yang makin basah. Sementara itu,
Shalny tergeletak pasrah di bawahku,
tangannya meremas-remas
payudaranya yang semakin keras, dari
mulutnya yang sensual itu, keluar
desahan yang makin lama makin keras,
"Emmhh.. ughh.. terus Ndre.. terus..
Uhh.. cepet lagi Ndre.. Aghh." Nggak
lama kemudian, badannya mulai
mengejang, itu tandanya dia mau
orgasme dan makin aku percepat
goyanganku. Akhirnya Shalny menjerit
lagi, "Ooghh.. Ehhmm", dan badannya
makin mengejang, sesudah itu kutindih
dia dan aku di peluknya dengan keras
tapi aku masih menggoyangkan
kejantananku keluar masuk celah
kewanitaannya yang benar-benar sudah
basah itu. "Ndre.. Ufhh.. Ndre.. udahan
dong.. Ehmm", desis Shalny, terus aku
bilang, "Bentar lagi Shal!" akhirnya nggak
lama aku cabut kejantananku dari liang
surgawi-nya, hingga spermaku
langsung muncrat keluar dan aku
merasakan orgasme yang luar biasa
nikmat.
Sesudah itu Shalny menjilati penisku
sampai bersih dan memelukku,
badannya lemas tapi aku tahu dia baru
saja merasakan kenikmatan yang luar
biasa. Sambil kupeluk, aku ciumi dia di
kening dan pipinya, aku juga elus-elus
punggungnya. Matanya masih terpejam,
sepertinya dia benar-benar mendapatkan
apa yang diinginkannya.
Nggak lama kemudian, dia melepaskan
pelukannya dan bilang, "Ndre, aku harus
pergi nih!" sambil memakai bajunya.
Terus aku sahut, "OK, thanks ya Shal.. lu
benar-benar luar biasa!" dan dia jawab
"Elo jangan terima kasih ke aku.. ke
Sarah saja, itu tadi hadiah ulang tahun
Sarah buat lu!"
"Hah??!" aku cuma bisa bengong saja,
aku mesti bales apa nih ke Sarah,
cewekku itu?
Akhirnya, aku dan Shalny keluar dari
rumah itu, yang ternyata dia pinjam dari
temannya khusus buat men-servis aku.
Sebelum masuk ke mobilnya, dia
berkata, "Pantes si Sarah betah sama lu..
aku akuin lu hebat Ndre!" terus aku balas,
"Kalau lu mau lagi, lu kirim e-mail saja ke
aku. Dia mengangguk setuju dan
melambaikan tangannya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1286
U-ON

inc Powered by Xtgem.com